Chinese
food
Pertama kali datang ke Indonesia, orang-orang cina mempopulerkan olahan
mie berbahan dasar tepung yang diracik dengan berbagai macam bumbu sehingga
menghasilkan hidangan yang sangat istimewa. Seiring berjalannya waktu kaum
pendatang itu tidak hanya mempopulerkan mie saja namun masakan cina yang lain,
seperti fu yung hai, kwetiau, makanan yang berbahan dasar udang dan sebagainya.
Tidak banyak orang mengetahui rahasia bumbu yang di pakai kaum pendatang yang
kebanyakan nonmuslim ini, apakah bumbu pelezat yang digunakan pada masakan cina
termasuk kategori halal sehingga aman di konsumsi umat muslim ?
Bukan rahasia lagi apabila sebagian besar pedagang makanan menggunakan bumbu
penyedap sintetis untuk menghasilkan hidangan lezat. Berbeda degan pedagang
yang berasal dari etnis tionghoa. Mereka tidak banyak menggunakan bumbu
penyedap sintetis tetapi “ang ciu”
atau arak cina dan minyak babi yang
hukumnya haram. Kedua bumbu pelezat inilah resep di turunkan koki – koki
tionghoa.
Umumnya restoran cina tidak mencantumkan secara transparan kepada
konsumen apakah restoran tersebut menjual babi dalam menu masakannya . konsumen
umumnya baru tahu ketika melihat menu masakan yang diperlihatkan pelayan
retoran. Permasalahannya, ternyata tidak semua menu yang mengandung babi tercantum secara jelas dari judul masakannya.
Selain penggunaan babi, ternyata ada beberapa
menu yang menggunakan arak sebagai bahan penyedap masakannya. Karenanya
konsumen muslim harus memiliki kehati-hatian ketika hendak memilih untuk bersantap di restoran yang menyajikan masakan
cina.
Menu
makanan yang menggunakan arak
Sup hisit, sup burung dara, udang goreng mayoinase, udang goreng ala
shecuan,udang telur asin, pocai bawang putih, buncis sechuan, udang goreng
mentega, kodok goreng mentega, bokcok cah
ayam/sapi, kailan cah ayam/sapi, capcai, nasi gorng udang/ayam, nasi
goreng seafood, nasi goreng ikan asin, bakmi goreng, kwitiau goreng, nasi
goreng bebek/ayam, kwe tiau Singapore, kwi tiau seafood, sup hisit kepiting,
sup asparagus, nasi goreng kepiting, nasi /bihun/mie goreng ayam, ayam/kodok
saus mentega goreng, cumi goreng cabe garam, sakian ca sayur asin, kepiting
soka, udang sereal ala Singapore, udang ala Mongolia, udang keriting bawang
putih, nasi goreng yang chow, mie goreng dengan fillet ikan, kwe tiau siram
seafood, cumi special, cumi ca kalian, cumi ca jagung muda, sop hiphoi bakso,
brokolli scallop, mi ayam, sup tim ayam, mi panjang umur, tauge ikan asin, baby
kailan ca sapi, angsio tito, angsio haisim, lumpia udang, mie seafood, kepiting
soka, nasi goreng pete, bakmi goreng/kuah, nasi goreng/special, mie goreng, dan
udang pedas sechuan.
Menu
makanan yang menggunakan babi
Babi hong, udang besar gulung ham, ayam rebus ham, nasi goreng ham, dan
nasi hainam campur sate babi.
Menu
makanan yang mengandung babi (tidak terlihat dari nama menunya)
Nasi campur, cha siu pau, chasio SPC, nasi/atau mie chasio, nasi goring
yang chow, kuey teow Singapore, mie wantan, mie sui kiaw, mie hongkong SPC,
meat ball noodle soup, ayam istemewa hen siang, niunan lobak putih, peykut
Vietnam, nasi goring casau, bakmi/bihun/kwetiau casau, kingto paikut, paikut
masak lada hitam, paikut lada hitam, paikut saus madu, mie/bihun chasio, sup
kiti sayur asin, sup paihi dan tito, paikut
goring, paikut asam manis, tito cah, nasi casio samcan, mie bebek, mie
casio samcan, dan mie casio wantan.
Halalkah
makanan anda? , sri nuryati, S.Si, Aqwamedika, agustus 2008, cetakan
pertama,hal 114-116.